Walter Spies

Walter Spies
Walter Spies
Lahir15 September 1895
Moskwa, Kekaisaran Rusia
Meninggal19 January 1942 (1942-01-20) (aged 46)
Barat pulau Nias, Samudra Hindia
KebangsaanJerman
GayaPrimitivisme
Walter Spies dan Angelica Archipenko circa 1930
Potret Walter Spies ketika di Ubud.

Walter Spies (15 September 1895 – 19 Januari 1942) merupakan pelukis, perupa, dan juga pemusik Jerman-Indonesia. Ia adalah tokoh di belakang modernisasi seni di Jawa dan Bali. Spies lahir sebagai anak seorang peniaga kaya Jerman yang telah lama menetap di Moskwa. Semenjak muda ia telah menggemari seni musik, seni lukis, dan seni rupa. Ia mengenal Rachmaninoff dan mengagumi Gauguin.

Selepas Perang Dunia I, Spies sempat tinggal beberapa lama di Jerman (di Berlin) dan berteman dengan sutradara ternama masa itu, Friedrich Murnau. Kelak, Murnau-lah yang banyak membantu Spies secara finansial di perantauan. Di Jerman ia sudah cukup ternama karena lukisan-lukisannya, namun ia merasa tidak kerasan karena sebagai homoseksual ia selalu dicari-cari polisi.

Pada tahun 1923 ia datang ke Jawa dan menetap pertama kali di Yogyakarta. Dia dipekerjakan oleh sultan Yogya sebagai pianis istana dan diminta membantu kegiatan seni keraton. Spies-lah yang pertama kali memperkenalkan notasi angka bagi gamelan di keraton Yogyakarta. Notasi ini kemudian dikembangkan di kraton-kraton lain dan digunakan hingga sekarang.

Setelah kontraknya selesai, ia lalu pindah ke Ubud, Bali, pada tahun 1927. Di sinilah ia menemukan tempat impiannya dan menetap hingga menjelang kematiannya. Di bawah perlindungan raja Ubud masa itu, Cokorda Gede Agung Sukawati, Spies banyak berkenalan dengan seniman lokal dan sangat terpengaruh oleh estetika seni Bali. Ia mengembangkan apa yang dikenal sebagai gaya lukisan Bali yang bercorak dekoratif. Dalam seni tari ia juga bekerja sama dengan seniman setempat, Limbak, memoles sendratari yang sekarang sangat populer di Bali, Kecak.

Perang Dunia Kedua membawanya pada nasib buruk. Sebagai orang Jerman, ia ditangkap pemerintah Hindia Belanda. Ia meninggal 19 Januari 1942 karena tenggelam bersama-sama dengan kapal 'Van Imhoff' yang ditumpanginya. Kapal dengan 477 tawanan dan 110 awak kapal itu tidak mempunyai ciri-ciri yang khas yang menandai bahwa kapal itu kapal yang membawa tahanan perang, sehingga diserang oleh armada Angkatan Laut Kekaisaran Jepang di perairan barat Sumatera Utara. Kapal yang seharusnya berlayar ke Srilanka itu mengangkut orang-orang Jerman yang diusir dari Hindia Belanda akibat serangan Jerman ke Belanda.[1][2]

  1. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-03-15. Diakses tanggal 2006-10-04. 
  2. ^ Rosihan Anwar: "Sejarah Kecil Indonesia", halaman 80-81. Penerbit Buku Kompas, 2004

From Wikipedia, the free encyclopedia · View on Wikipedia

Developed by Nelliwinne