Nama sistematis (IUPAC) | |
---|---|
(RS)-4-hydroxy- 3-(3- oxo- 1-phenylbutyl)- 2H- chromen- 2-one | |
Data klinis | |
Nama dagang | Coumadin, Simarc |
AHFS/Drugs.com | monograph |
MedlinePlus | a682277 |
Kat. kehamilan | D(AU) X(US) |
Status hukum | Harus dengan resep dokter (S4) (AU) POM (UK) ℞-only (US) |
Rute | Oral or intravenous |
Data farmakokinetik | |
Bioavailabilitas | 100% |
Ikatan protein | 99.5% |
Metabolisme | Hepatic: CYP2C9, 2C19, 2C8, 2C18, 1A2 and 3A4 |
Waktu paruh | 40 hours |
Ekskresi | Renal (92%) |
Pengenal | |
Nomor CAS | 81-81-2 |
Kode ATC | B01AA03 |
PubChem | CID 6691 |
DrugBank | DB00682 |
ChemSpider | 10442445 |
UNII | 5Q7ZVV76EI |
KEGG | D08682 |
ChEBI | CHEBI:10033 |
ChEMBL | CHEMBL1464 |
Data kimia | |
Rumus | C19H16O4 |
Massa mol. | 308.33 g/mol |
SMILES | eMolecules & PubChem |
|
Warfarin merupakan senyawa antagonis vitamin K dari kelas enantiomer yang pertama kali dipasarkan sebagai bahan terapi anti-koagulan sejak tahun 1954.[1] Efek anti-koagulan yang diberikan warfarin diperoleh dari terhambatnya vitamin K pada jenjang karboksilasi γ sintesis faktor koagulasi II, VII, IX dan X,[2] Sekitar 99% warfarin dalam darah terikat pada serum albumin. Dalam keadaan terikat, warfarin tidak memiliki aktivitas farmakologis, tidak bertransformasi serta tidak diekskresi.[3]
Kedua isomer warfarin, masing-masing S-Warfarin dan R-Warfarin melintasi jenjang enzimatik sitokrom P450 sebelum melewati lintasan glukoronidasi dan diekskresi melalui urin. R-warfarin terutama diproses oleh enzim sitokrom P450 1A2 menjadi 6-hidroksiwarfarin dan 8-hidroksiwarfarin.[4] Enzim jenis karbonil reduktase juga memproses R-warfarin menjadi alkohol diastereoisomerik, dan sitokrom P450 3A4 memproses R-warfarin menjadi 10-hidroksiwarfarin. Isomer yang lain, S-warfarin terutama bereaksi dengan enzim sitokrom P450 2C9 menjadi 7-hidroksiwarfarin. Pada lintasan glusuronidasi, 6- dan 7-hidroksiwarfarin bereaksi dengan Glusuronosiltransferase 1A1, -1A3, -1A10, dan seterusnya.
Pada dosis tinggi, warfarin dapat menyebabkan kalsifikasi pada pembuluh darah,[5] nekrosis pada kulit dan kerontokan rambut.[6]