Wewene Minahasa

Maria Walanda Maramis, salah satu pejuang pendidikan asal Minahasa yang ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia.

Wewene Minahasa dalam bahasa Minahasa berarti perempuan Minahasa.[1] Dalam kebudayaan Minahasa, perempuan memiliki status yang unik. Mitologi Minahasa menceritakan bahwa manusia atau leluhur pertama yang ada di tanah Minahasa adalah Lumimuut. Lumimuut adalah seorang perempuan. Pria pertama lahir dari Lumimuut bernama Toar. Mitologi tersebut juga menjelaskan bahwa yang menciptakan Lumimuut adalah seorang dewi yang bernama Karema. Begitu pula dengan sejarah Minahasa dalam perspektif mitologis sangatlah feminis. Nama Pingkan untuk seorang perempuan Minahasa adalah simbol kekuatan, keberanian, dan kesetiaan. dalam mitologi disebutkan bahwa Pingkan berani melawan keinginan seorang raja yang ingin memperistrinya dan tetap setia pada suaminya Matindas.[2] Cerita tentang Pingkan dan Matindas dulunya menjadi semacam cerita yang wajib diceritakan di acara-acara pernikahan sebagai teladan bagaimana menjadi sepasang suami istri yang ideal. Dalam hal kerja produktif pun wanita dan pria bekerja sama menggarap ladang dan hal ini ada dalam tradisi mapalus.

  1. ^ Bemmelen, Sita van. 1987. “The Marriage of Minahasa Women in the period 1861-1933, Views and Changes”. di dalam Elsbeth Locher-Scholten dan Anke Niehoff (eds.). Indonesian Women and Focus (Dordrecht: Foris Publication) hlm. 181-204
  2. ^ W., Wolters, O. (1999). History, culture, and region in Southeast Asian perspectives (edisi ke-Rev. ed). Ithaca, N.Y.: Southeast Asia Program Publications, Southeast Asia Program, Cornell University. ISBN 9812300287. OCLC 41357331. 

From Wikipedia, the free encyclopedia · View on Wikipedia

Developed by Nelliwinne