Zona Pengembangan Ekonomi dan Teknologi, Tiongkok

Zona Pengembangan Ekonomi dan Teknologi Nasional (Hanzi: 国家级经济技术开发区) adalah bidang khusus dalam pemerintahan Republik Rakyat Tiongkok untuk memajukan program investasi asing langsung. Biasanya disebut "Zona Pengembangan Ekonomi dan Teknologi" atau disingkat "Zona Pengembangan" saja.

Program-program tingkat nasional sudah dimulai dengan membangun Zona Ekonomi Khusus di tiga kota pada tahun 1978, sebagai bagian dari Reformasi ekonomi Tiongkok, dan diperluas ke Zona Pengembangan Ekonomi dan Teknologi di 14 kota lainnya pada tahun 1984.

Ada juga pro-kontra mengenai pengembangan di zona ekonomi ini:

• Pro karena menciptakan lebih banyak lapangan kerja, meningkatkan pertumbuhan ekonomi (PDB nasional) dan mendorong investasi asing langsung. Dampaknya, Tiongkok saat ini menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat dan secara signifikan mempengaruhi ekonomi global. Dalam dua dekade terakhir, Tiongkok telah menjadi negara industri berkat pengembangan zona ekonomi ini. Program investasi asing langsung membuat perdagangan dan ekspor barang-barang manufaktur, menjadi salah satu aspek utama pertumbuhan ekonomi.
• Kontra karena membuat Tiongkok menjadi bergantung pada investasi asing, seperti Hong Kong yang bergantung kepada investasi asing, dengan alasan bahwa Hong Kong adalah pasar perdagangan bebas. Berdasarkan kasus di Shenzhen, masalah zona ekonomi dapat dikelompokkan ke dalam empat kategori: 1. Kebocoran valuta asing, 2. Ketidakefektifan biaya, 3. Kegagalan dalam mencapai tujuan nasional dan 4. Kejahatan ekonomi dan masalah sosial terkait lainnya.[1]

Tiongkok telah menjadi salah satu target utama investasi global selama lebih dari dua dekade belakangan ini. Di zaman baru resesi global, Tiongkok berhasil mempertahankan tingkat pertumbuhan ekonomi yang stabil, berkat tenaga kerja murah, pemerintahan yang stabil, tarif pajak yang menarik, dan dukungan pemerintah kepada program investasi asing langsung.