Setatsiyun Malang Kotalama

Stasiun Malang Kotalama

  • Singkatan: MLK
  • Nomor: 5033
Tampak depan Stasiun Malang Kotalama, 2020
Letak
PropinsiJawa Wetan
KuthaMalang
KecamatanSukun
KelurahanCiptomulyo
AlamatDl. Kolonel Sugiono
Koordinat7°59′42″S 112°37′57″E / 7.994898°S 112.632544°E / -7.994898; 112.632544Koordhinat: 7°59′42″S 112°37′57″E / 7.994898°S 112.632544°E / -7.994898; 112.632544
Sujarah
Bukak5 Januari 1896
Jeneng saderengeStasiun Kotta Lama Malang
Liyan-liyan
OpratorPT. Kereta Api Indonesia
Daerah Operasi VIII Surabaya
Kelas setasiunI[1]
PunggelanMLK
Nomer setasiun5033
Dhuwuring stasiun+429 m
Kilometer
LayananGajayana (reguler & tambahan), Brawijaya, Malabar, Kertanegara, Malioboro Ekspres, Majapahit, Matarmaja (reguler & tambahan), Tawang Alun, Penataran, KA ketel/angkutan BBM, lan Parcel ONS Tengah
LoketSistem tiket daring, melayani pemesanan langsung di loket
Operasi
Cithakan:Adjacent stations
Fasilitas
Kathahing jalur7 (jalur 2: sepur raya)
Kathahing peron3 (siji peron sisi sing cendhak,siji peron pulo sing dhuwur lan siji peron pulo sing cendhak)
30px Fasilitas parkir:
Ya
Diagram jalur setatsiyun

Setatsiyun Malang Kotalama (MLK) yaiku setatsiyun sepur kelas I sing letake ing Ciptomulyo, Sukun, Malang. Setatsiyun sing ana ing kadhuwuran +429 meter iki klebu ing njero Daerah Operasi VIII Surabaya lan marupakan setatsiyun sepur sing letake paling wetan ing Kutha Malang.

Perlu diingat bahwa stasiun ini bukan merupakan stasiun tertua di Malang. Nama "Kotalama" merujuk pada nama kelurahan yang terletak di dekat stasiun ini.[2] S.A. Reitsma dalam bukunya, Indische Spoorweg-Politiek, menyebutkan bahwa penambahan nama tersebut karena dahulu stasiun ini adalah halte dengan nama Kotta Lama yang digunakan sebagai stasiun kereta api bersama Staatsspoorwegen dan Malang Stoomtram Maatschappij.

Stasiun ini memiliki tujuh jalur kereta api tanpa memiliki sepur lurus. Jalur 2 paling sering digunakan sebagai jalur utama kereta api (sepur raya). Dari jalur 4 terdapat percabangan rel yang menuju ke Depo Pertamina. Dari stasiun ini juga, dahulu terdapat percabangan jalur menuju Dampit yang kini sudah dinonaktifkan. Di jalur ini juga terdapat bekas Stasiun Jagalan yang kini sudah menjadi salah satu rumah warga.

Dahulu ke arah selatan Stasiun Malang Kotalama sebelum Stasiun Pakisaji, terdapat Stasiun Kebonagung yang sudah dinonaktifkan karena sudah tak lagi melayani angkutan tebu dari Pabrik Gula Kebonagung.

  1. Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia.
  2. Reitsma, Steven Anne (1920). Indische Spoorweg-Politik. Landsdrukkerij.

From Wikipedia, the free encyclopedia · View on Wikipedia

Developed by Nelliwinne