Koto Ambon |
---|
|
|
---|
 Dari atas searah jarum jam: Lapangan Merdeka, Benteng Victoria, Gong Perdamaian Dunia, Teluk Ambon, dan Tugu Trikora serta Gereja Silo. |
 Lambang | |
Julukan: Koto Manih |
Semboyan: Bersatu Manggurebe Maju |
 |
Nagara | Indonesia |
---|
Provinsi | Maluku |
---|
Tanggal paresmian | 7 September 1575; 449 tahun nan lalu (1575-09-07) |
---|
Dasa hukum | UU №60 Tahun 1958 |
---|
Ibu kota | Sirimau |
---|
Pamarintahan |
---|
• Wali Kota | Bodewin Wattimena |
---|
• Sekretaris Daerah | Drs. Agus Ririmasse,AP., M.Si |
---|
• Ketua DPRD | Elly Toisutta |
---|
Laweh |
---|
• Total | 298,61 km2 (115,29 sq mi) |
---|
Panduduak (2021)[1] |
---|
• Total | 347.664 jiwa |
---|
• Kapadatan | 1.165/km2 (3,020/sq mi) |
---|
Demografi |
---|
• Agamo | Kristen 60,39% - Protestan 57,99% - Katolik 2,40% Islam 38,77% Hindu 0,13% Buddha 0,04% Lainnya 0,67%[2] |
---|
• Bahaso | Indonesia, Ambon |
---|
|
---|
Zona wakatu | WIT (UTC+09:00) |
---|
Kode telepon | 0911 |
---|
Plat kandaraan | DE xxxx A* |
---|
Jumlah kecamatan | 5 kecamatan |
---|
Jumlah kelurahan | 20 kelurahan |
---|
Jumlah desa | 30 desa |
---|
DAU | Rp 706.048.782.000,- (2020)[3] |
---|
IPM | ▲ 81,23 (2021) sangat tinggi[4] |
---|
Kode Kemendagri | 81.71  |
---|
Situs web | ambon.go.id |
---|
Koto Ambon (atau Ambong dalam bahasa setempat,[5] diucapkan sebagai ['ʔamboːŋ]) adalah ibu kota dan kota terbesar dari Provinsi Maluku. Kota yang berdiri di selatan Pulau Ambon ini[6] berawal dari pendirian sebuah benteng yang senantiasa menjadi pusat pertumbuhan kota.[7] Kota ini didirikan oleh bangsa Portugis yang menamainya dengan istilah Nossa Senhora da Anunciada.[c 1] Sejak zaman VOC dan Belanda, kota ini berkembang cepat sebagai pusat pembudidayaan dan perdagangan rempah[8][9] dan salah satu kota penting di Nusantara hingga sekarang berkedudukan sebagai ibu kota provinsi.[10] Kini, kota ini berkedudukan sebagai kota yang dikepalai oleh wali kota[11] dengan dewan perwakilan rakyat setempat sebagai penyelenggara bersamanya.[12]
Ambon memiliki beragam peninggalan sejarah, mulai dari masa megalitik hingga Jepang di delapan desanya yang masih terpelihara dengan baik.[13] Peninggalan-peninggalan tersebut beragam, mulai dari pangkalan militer peniggalan Jepang,[14] masjid jami kota,[15] hingga bom peninggalan Perang Dunia II.[16] Kota ini pun memiliki banyak peninggalan Belanda dan Portugis karena Ambon kaya akan pala dan cengkih yang didambakan orang Eropa pada masa lalu.[17] Pada umumnya, peninggalan bangsa Eropa di Pulau Ambon berupa benteng.[18]
- ↑ "Kota Ambon Dalam Angka 2022" (pdf). ambonkota.bps.go.id. hlm. 75,. Diakses tanggal 24 Maret 2022.
- ↑ "Penduduk Menurut Wilayah dan Agama Yang Dianut di Kota Ambon". Sensus Penduduk 2010. Jakarta Pusat: Badan Pusat Statistik. 2010. Diakses tanggal 24 Maret 2022.
- ↑ "Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020" (pdf). www.djpk.kemenkeu.go.id. (2020). Diakses tanggal 22 Agustus 2021. [pranala nonaktif permanen]
- ↑ "Metode Baru Indeks Pembangunan Manusia 2020-2021". Badan Pusat Statistik. Diakses tanggal 24 Maret 2022.
- ↑ Takaria, D.; Pieter, C. (1998) (dalam bahaso Indonesia dan Ambon). Kamus Bahasa Melayu Ambon—Indonesia. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. pp. 6. ISBN 979-459-847-X. http://repositori.perpustakaan.kemdikbud.go.id/2887/1/Kamus%20Bahasa%20Melayu%20Ambon-Indonesia%20%20%20-%20%20%20153h.pdf. Diakses pado 31 Desember 2022.
- ↑ Dorimulu, Primus (20 Februari 2017). "Rumah Sakit Internasional di Teluk Ambon". BeritaSatu (dalam bahasa Indonesia). Diakses tanggal 3 Desember 2017.
- ↑ Wakim, Mezak (13 Agustus 2014). "Sejarah Benteng Victoria: Cikal Bakal Kota Ambon - Balai Pelestarian Nilai Budaya Maluku". Balai Pelestarian Nilai Budaya Maluku (dalam bahasa Indonesia). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-07-06. Diakses tanggal 3 Desember 2017.
- ↑ Gaastra, F.S.. "Organisasi VOC". Terjemahan bahasa Indonesia oleh Syahrita Chairaty Kasim dan Dr. Th. van den End. Diakses pada 28 Maret 2018. Archived 2018-07-06 di Wayback Machine.
- ↑ "Tentang VOC dan arsipnya itu sendiri". Sejarah Nusantara. Arsip Nasional Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-03-24. Diakses tanggal 28 Maret 2018.
- ↑ "Karel Ralahalu: Ambon Tidak Layak Lagi Jadi Ibukota Provinsi". Intim News. 14 Maret 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-03-24. Diakses tanggal 28 Maret 2018.
- ↑ Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah. Jakarta: Dewan Perwakilan Rakyat. 6 Maret 2014. pp. 39. http://www2.bkpm.go.id/images/uploads/prosedur_investasi/file_upload/UU_23_2014.pdf. Diakses pado 31 Desember 2022.
- ↑ Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah. Jakarta: Dewan Perwakilan Rakyat. 6 Maret 2014. pp. 86. http://www2.bkpm.go.id/images/uploads/prosedur_investasi/file_upload/UU_23_2014.pdf. Diakses pado 31 Desember 2022.
- ↑ S, John Nikita; Nikita, John (30 Agustus 2016). "Peninggalan Sejarah di Ambon Terpelihara Baik". ANTARA News (dalam bahasa Indonesia). Diakses tanggal 4 Desember 2017.
- ↑ Syam, Fahrizal; Wardana, Anita Kusuma (8 Juni 2017). "Pangkoopsau II Sambut Safari Ramadan Kasau di Ambon". Tribunnews.com (dalam bahasa Indonesia). Diakses tanggal 4 Desember 2017.
- ↑ Marniati; Sasongko, Agung (1 Maret 2017). "3 Masjid Bersejarah di Maluku". Republika Online. Diakses tanggal 4 Desember 2017.
- ↑ Patty, Rahmat Rahman; Wiwoho, Laksono Hari (22 Februari 2017). Wiwoho, Laksono Hari, ed. "Gali Tanah untuk Saluran Air, Pekerja Bangunan Temukan Bom". Kompas.com (dalam bahasa Indonesia). Diakses tanggal 4 Desember 2017.
- ↑ Asdhiana, I Made (9 Mei 2016). Asdhiana, I Made, ed. "Belum Nikmati Ikan Ambon? Anda Belum ke Ambon..." Kompas.com (dalam bahasa Indonesia). Diakses tanggal 4 Desember 2017.
- ↑ Nursastri, Sri Anindiati; F., Ni Luh Made Pertiwi (5 April 2016). F, Ni Luh Made Pertiwi, ed. "Jokowi Resmikan Jembatan Merah Putih, Ini Panduan Mini Wisata Ambon". Kompas.com (dalam bahasa Indonesia). Diakses tanggal 4 Desember 2017.
Kutipan rusak: Tag <ref>
ado untuak grup banamo "c", tapi indak ado <references group="c"/>