Rencana ini memerlukan kemas kini dalam Bahasa Melayu piawai Dewan Bahasa dan Pustaka. Silalah membantu. Anda boleh rujuk: Laman Perbincangannya • Dasar dan Garis Panduan Wikipedia • Manual Menyunting |
Perang Boshin 戊辰戦争 | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Pertempuran Ueno yang membawa kepada Kejatuhan Edo | |||||||
| |||||||
Pihak yang terlibat | |||||||
1868 |
1868
Berpaling tadah: | ||||||
1869 Empayar Jepun |
1869 Republik Ezo | ||||||
Komandan dan pemimpin | |||||||
1868–1869
|
1868 1869
| ||||||
Kekuatan | |||||||
more than 15,000 (early 1868)[a] | |||||||
Kerugian dan korban | |||||||
1,125+ terbunuh dan cedera | 4,550+ terbunuh, cedera dan ditawan | ||||||
Total: 8,200 terbunuh dan 5,000+ cedera[5] |
Perang Boshin (戊辰戦争 , Boshin sensō, Perang Tahun Naga)[6] adalah perang saudara di Jepun dari tahun 1868 hingga 1869 antara Keshogunan Tokugawa dan pihak yang ingin mengembalikan kekuasaan politik ke tangan empayar. Perang dari awal lagi bermula dari rasa tidak puas kalangan bangsawan dan samurai muda terhadap sifat berlembut keshogunan terhadap orang asing. Perikatan samurai dari bagian selatan Jepun (Domain Choshu dan Satsuma) dan pejabat istana berhasil menguasai istana Maharaja dan mempengaruhi Maharaja Meiji yang waktu itu masih belia. Shogun berkuasa, Tokugawa Yoshinobu menyedari kedudukannya yang lemah, dan menyerahkan kekuasaan politik ke tangan Maharaja. Dengan demikian, Yoshinobu berharap kelangsungan Puak Tokugawa dapat dipertahankan, dan berharap kelak mampu kembali ke pemerintahan. Pergerakan ketenteraan tentera empayar membuat shogun Yoshinobu merasa terdesak. Ditambah kerusuhan yang dibuat yang menyokong maharaja di Edo, serta perintah Maharaja yang dipengaruhi paksi Domain Satsuma dan Choshu untuk membubarkan Puak Tokugawa, operasi tentera dilancarkan keshogunan untuk merebut istana Maharaja di Kyoto. Pasukan pihak empayar jauh lebih kuat dari pasukan keshogunan. Walaupun jumlahnya lebih sedikit, pasukan empayar agak modern. Setelah kalah dalam serangkaian pertempuran yang berakhir dengan jatuhnya Edo, Yoshinobu secara peribadi menyerah. Pasukan yang taat kepada Tokugawa mundur ke bagian utara Pulau Honshu sebelum menyeberang ke Hokkaido dan membentuk Republik Ezo. Pendukung Tokugawa kehilangan benteng terakhir mereka setelah kalah dalam Pertempuran Hakodate. Kekuasaan atas seluruh Jepun kembali di tangan pihak empayar, dan sekaligus menandai berakhirnya fase militer Restorasi Meiji.
Sekitar 12.000 orang terlibat dalam perang, dan 3.500 di antaranya tewas.[7] Faksi empayar yang menang memutuskan untuk tidak mengusir orang asing dari Jepun, melainkan mengadopsi kebijakan modernisasi dengan tujuan akhir negosiasi ulang Perjanjian Tidak Adil dengan pihak Barat. Berkat kegigihan Saigō Takamori yang memimpin faksi empayar, pendukung Tokugawa diberi grasi, dan sejumlah mantan pemimpin keshogunan diberi jabatan baru dalam pemerintahan baru.
Perang Boshin menjadi bukti kemajuan modernisasi Jepun yang ketika itu baru saja selama 14 tahun membuka diri terhadap orang Barat. Keterlibatan pihak Barat, khususnya Britania Raya dan Perancis sangat mempengaruhi situasi politik dalam negeri. Di kemudian hari, perang ini sering didramatisasi, termasuk film produksi Amerika The Last Samurai.
Ralat petik: Tag <ref>
wujud untuk kumpulan bernama "lower-alpha", tetapi tiada tag <references group="lower-alpha"/>
yang berpadanan disertakan