Salahuddin | |||||
---|---|---|---|---|---|
Sultan Dan Yang di-Pertuan Besar Negeri Aceh II | |||||
Sultan Aceh II | |||||
Pemerintahan | 1530 - 25 November 1548 | ||||
Didahului oleh | Sultan Ali Mughayat Syah | ||||
Diikuti oleh | Sultan Alauddin al-Qahhar | ||||
| |||||
Agama | Islam |
Dalam sejarah Kesultanan Aceh, Sultan Salahuddin (Jawi: سلطان صلاح الدين) ialah Sultan Aceh kedua, yang berkuasa dari tahun 1530 sehingga 1537 atau 1539.
Beliau merupakan anak tertua dari Sultan Ali Mughayat Syah, sultan pertama Aceh. Berbeza dengan ayah dan saudaranya, Sultan Alauddin al-Qahhar, yang menggantikannya, ia adalah penguasa yang lemah.
Masih belum jelas bila ia diturunkan dari kekuasaan. Adakah sebelum atau sesudah penyerangan yang gagal ke Kesultanan Melaka tahun 1537. Hoesein Djajadiningrat yakin bahawa kudeta berjalan dulu dan kemudian penyerangan dilakukan oleh Sultan Alauddin al-Qahhar,[1] sedangkan Denys Lombard menempatkan kudeta, dua tahun setelah penyerangan, apabila Lombard percaya dipimpin oleh Salahuddin sendiri.[2]